FILSAFAT

Ilustrasi Philoshopy

Filsafat berasal dari serapan bahasa Arab, yaitu falsafah. 

Kata filsafat ini sering juga disebut dengan filosofi, serapan dari bahasa Belanda filosofie. 

Kata Filsafat itu sendiri berakar dari bahasa Yunani, yaitu " philosophia ", yang terdiri dari dua kata yakni ; " philos " dan " sophia ".

Philos artinya Cinta
Sophia artinya Kebijaksanaan
Secara harfiah atau menurut asal usul katanya, pengertian filsafat ini memiliki arti ; " Cinta Kebijaksanaan ".
Secara umum, pengertian Filsafat adalah kajian masalah mendasar dan umum tentang persoalan seperti eksistensi, pengetahuan, nilai, akal, pikiran, dan bahasa. 
Dalam arti luas, pengertian filsafat adalah kegiatan yang dilakukan seseorang ketika mereka berusaha memahami kebenaran mendasar tentang diri mereka sendiri, dunia tempat mereka tinggal, dan hubungan mereka dengan dunia dan satu sama lain.

Apa yang bisa dilakukan oleh seseorang yang memiliki gelar dibidang Filsafat ?

Filsafat berguna bagi yang ingin  merencanakan karir di bidang Jurnalisme, Hukum, Pendidikan, Pembuat Kebijakan, Politik, Teologi, Pendidikan, Administrasi, Konseling, dan banyak lainnya. 

Berpikir Kritis, menyajikan Argumen, dan Interpretasi Tekstual adalah Keterampilan Penting dalam sebagian besar karier profesional.

Pengertian FILSAFAT  Berdasarkan Makna Kata

Di dalam KBBI, Filsafat memiliki pengertian sebagai berikut :
 1 Pengetahuan dan Penyelidikan dengan Akal Budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya.
 2 Teori yang mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan
3 llmu yang berintikan LogikaEstetika, Metafisika, dan Epistemology (Cabang-Cabang Ilmu ini)”.

Pengertian Filsafat Menurut Para Ahli

Aristoteles (384-322 SM)
Filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang kebenaran yang meliputi logika, fisika, metafisika dan pengetahuan praktis.
Plato (427-347 SM)
Filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang hakekat.
Bertrand Russell (1967)
Filsafat adalah suatu usaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan terbaru, tidak secara dangkal atau dogmatis seperti yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, secara kritis dalam artian: setelah segala sesuatunya diselidiki, masalah apa yang dapat ditimbulkan oleh pertanyaan-pertanyaan itu hingga kita menjadi sadar dari segala kekaburan dan kebingungan tersebut…. (Russell, 1967, hlm. 7).
Beerling (1968)
Filsafat adalah pemikiran-pemikiran yang bebas, diilhami oleh rasio, mengenai segala sesuatu yang timbul dari pengalaman. (Er zijn eigenlijksheidvragen dalam Filosofic als sciencefiction, 1968, hlm. 44).
Karl Popper  (1971)
Kita semua mempunyai filsafat yang masih menjadi misteri dan tugas pokok utama dari filsafat adalah untuk menyelidiki berbagai filsafat itu secara kritis, dimana filsafat yang telah dianut sebelumnya itu tidak diselidiki secara kritis. (dikutip dari perdebatan televisi, 14 Nopember 1971).
Immanuel Kant (1724-1804)
Immanuel Kant merumuskan filsafat sebagai ilmu pengetahuan yang menjadi pokok pangkal dan puncak segala pengetahuan yang tercakup di dalamnya empat persoalan yaitu :

  1. Metafisika, yaitu pertanyaan: Apa yang dapat kita ketahui?
  2. Etika, Apa yang seharusnya dilakukan?
  3. Agama, Sampai dimanakah harapan kita? hakikat manusia?
  4. Anthropologi, Apa hakikat manusia?

Poedjawijatna
Poedjawijatna berpendapat bahwa filsafat ialah ilmu yang berusaha untuk mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran belaka.
Notonagoro
Notonagoro berpendapat bahwa filsafat itu menelaah hal-hal yang menjadi objeknya dari sudut intinya yang mutlak dan yang terdalam, yang tetap dan yang tidak berubah; yang disebut hakikat.
Driyarkara
Filsafat adalah refleksi yang mendalam tentang penyebab ‘di sana dan melakukan’, refleksi dari realitas (reality) jauh ke dalam ‘mengapa’ penghabisan itu.
KESIMPULAN : 
Meskipun para ahli memiliki pandangan yang sedikit berbeda, namun definisi yang dituju masih dalam medan yang sama. 
Pada akhirnya, bertanya, dan mencari makna serta kebijaksanaan yang lebih tinggi dari yang sudah biasa menjadi perkara utama filsafat.

Ciri-Ciri Filsafat

Menurut Nur A. Fadhil Lubis, filsafat memiliki tiga ciri utama, yakni :

1. Universal (menyeluruh), yaitu pemikiran yang luas dan tidak aspek tertentu saja.

2. Radikal (mendasar), yaitu pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang fundamental dan essensial.

3. Sistematis, yaitu mengikuti pola dan metode berpikir yang runtut dan logis meskipun spekulatif.
Beberapa ahli lain menambahkan ciri-ciri lain, yaitu:
Deskriptif, yaitu suatu uraian yang terperinci tentang sesuatu, menjelaskan mengapa sesuatu berbuat begitu.
Kritis, yaitu mempertanyakan segala sesuatu (termasuk hasil filsafat), dan tidak menerima begitu saja apa yang terlihat sepintas, yang dikatakan dan yang dilakukan masyarakat.
Analisis, yaitu mengulas dan mengkaji secara rinci dan menyeluruh sesuatu, termasuk konsep-konsep dasar yang dengannya kita memikirkan dunia dan kehidupan manusia.
Evaluatif, yaitu dikatakan juga normatif, maksudnya upaya sungguhsungguh untuk menilai dan menyikapi segala persoalan yang dihadapi manusia. Penilaian itu bisa bersifat pemastian kebenaran, kelayakan dan kebaikan.
Spekulatif, yaitu upaya akal budi manusia yang bersifat perekaan, penjelajahan dan pengandaian dan tidak membatasi hanya pada rekaman indera dan pengamatan lahiriah.

Contoh Pertanyaan Filsafat 

Beberapa contoh pertanyaan filosofis :

1. Apakah teori atom ada gunanya dalam menjelaskan proses fotosintesis?

2. Apakah kebudayaan selalu memberikan dampak positif?

3. Apakah tanggungjawab moral sejalan dengan determinisme yang diperpegangi sebagian besar penelitian ilmu alam?

4. Apakah wanita cantik itu harus selalu berkulit putih?

5. Apakah seni harus selalu indah?

Lalu bagaimana cara untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut? Tentunya dengan metode filsafat yang sistematis dan tepat.


Metode Filsafat

Beberapa Metode Filsafat antara lain:
Metode kritis
Metode Intuitif
Metode Skolastik
Metode Matematis
Metode Empiris-Eksperimental
Metode Transendental
Metode Dialektis
Metode Fenomenologis
Eksistensialisme
Analitika Bahasa





Kegunaan & Manfaat

Filsafat Ilmu membentuk ilmu pengetahuan yang berawal dari hipotesis semata, lalu berkembang menjadi tesis yang dapat dipertanggungjawabkan, hingga menjadi hukum yang terbukti memiliki fakta yang sama kapan pun, di mana pun dalam konteks apapun (contoh: hukum energi dalam fisika).

Tesis atau hukum tidak akan pernah terbentuk tanpa hipotesis yang merupakan kegiatan berfilsafat. 

Filosof memang tidak memberikan peranan secara langsung dalam menyelesaikan hal sehari-hari yang harus diperbaiki dan dikembangkan saat itu juga. Itu adalah tugas dari para teknokrat.

Teknokrat VS Filosof

Kepiawaian teknika dan spontanitas seorang teknokrat dalam memecahkan masalah sehari-hari memang sangat berguna dan bermanfaat bagi kehidupan kita. Tanpa mereka, roda kehidupan tidak akan berjalan. Namun, tanpa adanya seorang filsuf, langkah kemajuan manusia akan tersendat.