Filsuf Yunani Populer Sebelum Masehi, Masih Dikenang Terus
Tanpa mereka mungkin dunia masih terus percaya pada sihir...
Source : IDN Times
Filsuf adalah tokoh pemikir bidang filsafat. Yang tentunya ilmu filsafat adalah ilmu yang mencari sedekat mungkin dengan kebenaran dengan melalui berbagai metode berpikir.
Pada zaman kuno, mayoritas orang memiliki kepercayaan yang agak kuat pada sihir dan mitologi ketika ingin menafsirkan dunia di sekitar mereka. Dunia, seperti yang mereka pahami sebagian besar dipengaruhi oleh kehadiran dewa yang memiliki kedudukan lebih tinggi.
Namun, kehadiran para filsuf Yunani kuno memberi penyegaran dengan membawa pendekatan baru, yakni paradigma filosofis kontemporer. Mereka mulai melepaskan diri dari tradisi penjelasan mitologis, dan memulai interpretasi yang sebagian besar didasarkan pada alasan dan bukti.
Berikut beberapa filsuf Yunani yang paling berpengaruh dalam perubahan dunia. Hidup sebelum masehi tapi namanya dikenang terus sampai sekarang
1. Thales (620-546 SM)
Thales dinobatkan oleh para sejarawan sebagai bapak filsafat Yunani kuno. Mayoritas ideologi Thales berasal dari Aristoteles, yang menunjuk Thales sebagai orang pertama yang menyelidiki prinsip-prinsip dasar seperti asal usul materi.
Sebagai seorang filsuf, Thales jarang membatasi penelitiannya pada bidang terbatas pengetahuan kontemporer dan secara aktif terlibat dalam memahami berbagai aspek pengetahuan seperti filsafat, matematika, sains, dan geografi. Thales sangat dihargai di kalangan orang Yunani kuno.
2. Aristoteles (384-322 SM)
Aristoteles menjadi filsuf paling berpengaruh di antara seluruh murid Plato. Interpretasinya pada hal-hal lebih didasarkan pada fakta yang dipelajari dari pengalaman yang akan diperoleh orang dalam kehidupan mereka, suatu pendekatan yang berbeda dari Plato yang lebih suka perspektif metafisika.
Pada saat pengetahuan manusia masih terlalu umum, ia membagi pengetahuan ini ke dalam kategori yang berbeda seperti etika, biologi, matematika, dan fisika. Aristoteles benar-benar menjadi tokoh kunci dalam filsafat Yunani kuno yang pengaruhnya masih berlanjut hingga saat ini.
3. Plato (427-347 SM)
Plato merupakan murid dari Socrates dan memiliki pandangan filosofis yang sama seperti gurunya. Meski demikian, Plato memilih untuk menggabungkan dua pendekatan utama metafisika alih-alih menafsirkan filsafat berdasarkan penalaran manusia. Dalam bidang fisika, Plato setuju dengan pandangan Pythagoras
4. Socrates (469-399 SM)
Socrates memulai perspektif baru untuk mencapai hasil praktis melalui penerapan filsafat dalam kehidupan kita sehari-hari. Socrates secara terbuka menjauh dari spekulasi fisik yang tiada henti bahwa para filsuf sebelumnya telah begitu sibuk menafsirkan dan berusaha untuk membangun sistem etika berdasarkan penalaran manusia alih-alih berbagai doktrin teologis.
Socrates memang menjadi salah satu tokoh filsuf Yunani paling berpengaruh dan berhasil mengumpulkan banyak pengikut. Namun, rupanya dia juga memiliki sangat banyak musuh. Pada akhirnya, dirinya harus dieksekusi mati karena menolak mengakui dewa hingga dituduh merusak moral anak muda.
5. Zeno (490-430 SM)
Pada saat sebagian besar filsuf Yunani kuno menggunakan akal dan pengetahuan untuk menafsirkan alam, Zeno dari Elea menghabiskan waktunya untuk menjelaskan banyak teka-teki dan paradoks gerak dan pluralitas. Zeno juga berusaha menjelaskan kesimpulan kontradiktif yang ada di dunia fisik bertahun-tahun sebelum perkembangan logika.
Zeno pernah mengajukan banyak paradoks sendiri, yang kemudian diperdebatkan di antara para filsuf generasi selanjutnya. Konsep infinity atau tak terhingga juga merupakan konsep yang dicetus oleh Zeno.
6. Pythagoras (570-495 SM)
Pythagoras adalah seorang ahli matematika terkenal yang dikenal karena menciptakan Teorema Pythagoras, salah satu perhitungan kunci dalam geometri. Meskipun karya matematika-nya sangat melegenda, tapi Pythagoras juga berpengaruh pada filsafat modern.
Pythagoras menganggap dunia sebagai harmoni yang sempurna dan mengarahkan pengajarannya tentang bagaimana menjalani kehidupan yang harmonis. Tidak hanya itu, dia juga menjadi orang pertama yang mengajarkan kalau Bumi itu bulat, demikian dilaporkan oleh Athens Insiders.
7. Anaxagoras (500-428 SM)
Mengutip Ancient History Lists, Anaxagoras adalah seorang filsuf dan ilmuwan berpengaruh yang tinggal dan mengajar di Athena selama hampir 30 tahun. Kebanyakan pandangan filosofis dari Anaxagoras selalu berkaitan dengan realitas alam semesta. Ide-idenya yang kontras dan bertabrakan dengan ideologi dan kepercayaan kontemporer membuatnya harus menghadapi konsekuensi dan pengasingan yang mengancam jiwa.
Anaxagoras percaya bahwa di dunia fisik, semuanya mengandung bagian dari segalanya. Tidak ada yang murni sendiri, dan semuanya bercampur aduk dalam kekacauan. Anaxagoras juga dinobatkan sebagai orang pertama yang membangun filsafat secara keseluruhan di Athena.
Social Plugin