Contoh Filsafat Dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Berpikir Kritis

Sederhananya, berpikir kritis adalah bagaimana seseorang dapat berpikir lebih rasional, mampu menelaah suatu masalah dengan pandangan yang objektif, dan mencerna semua informasi yang didapatkan dengan baik agar dapat memperoleh hasil yang sesuai dengan akal sehat dan kenyataan.

2. Berpikir Radikal

Arti radikal di sini adalah membahas suatu masalah sampai dasarnya.
Contohnya yaitu ketika sedang ada perbedaan pendapat, tentunya harus dibahas sampai ke akar permasalahan. Bagaimana untuk menyatukan pendapat tanpa perpecahan.

3. Berpikir Reflektif

Menurut KBBI, berpikir reflektif merupakan suatu kesanggupan dalam melakukan sesuatu. Seseorang dikatakan memiliki kemampuan atau mampu bila ia sanggup melakukan sesuatu yang memang harus dilakukannya.
Jadi jika disimpulkan, berpikir reflektif adalah sebuah bentuk kesanggupan dalam menyelesaikan sebuah permasalahan dengan pengetahuan yang dimiliki dan akhirnya menemukan sebuah kesimpulan atas semua permasalahan yang ada.
Ada beberapa pertanyaan seperti : 
“Apakah hal tersebut berguna bagi kehidupanmu?”
“Apa yang kamu pelajari dari kegiatan hari ini?”. 
Hal tersebut sudah menandakan bahwa siswa diajak untuk berpikir secara reflektif yang kemudian dikaitkan kepada pelajaran yang tengah dibahas.

Ciri-ciri Berpikir Reflektif

  • Menyusun kerangka berpikir ( logical construct )
  • Merumuskan hipotesis (menemukan jawaban rasional atas masalah)
  • Menguji hipotesis secara empiris
  • Melakukan pembahasan
  • Menarik kesimpulan.

Contoh Berpikir Reflektif

Contoh sederhana yang dapat kita temukan dalam pendidikan sehari-hari adalah pada buku pelajaran tematik SD saat ini. Kita bisa melihat di setiap pembahasan pada buku paket tematik, ada sebuah kolom ” ayo renungkan” yang mengajak siswa untuk berpikir secara reflektif dengan mengaitkan ke dalam mata pelajaran yang ada, seperti PPKn, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, dan Matematika..

4. Berpikir Logis

Di dalam hidup ini juga harus berpikir logis serta rasional supaya mendapat solusi yang tepat. Apabila terjadi sebuah permasalahan yang di luar nalar sebisa mungkin tetap diselesaikan dengan logis. Misal sedang sakit parah, lantas jangan langsung dihubungkan dengan gaib. Melainkan, bawa dahulu ke dokter dan ketahui penyebab yang rasional.

5. Bertindak dengan Koheren

Untuk menciptakan kehidupan yang sistematis serta tertata, manusia juga harus bertindak dengan koheren. Arti koheren di sini adalah bisa bertindak dengan rapi serta sesuai dengan urutan. Jadi, hidup tidak akan berantakan serta lebih tertata lagi. Misal, jadwal kegiatan untuk hari esok sebaiknya sudah dijadwal di hari sebelumnya.

6. Bertindak Konsisten

Selain dapat bertindak koheren, manusia juga harus konsisten dalam melakukan sesuatu. Konsisten yaitu melakukan kegiatan yang sama secara berulang agar terwujudnya suatu tujuan. Misal, sudah dibuat jadwal untuk kegiatan hari esok maka harus dijalankan dengan konsisten. Supaya, hidup menjadi lebih tenang dan juga hidup menjadi lebih sistematis.

7. Berpikir Konseptual

Untuk contoh filsafat dalam kehidupan sehari-hari yaitu bisa dengan selalu berpikir secara konseptual. Jadi, apa yang sudah direncanakan sudah dipikirkan dengan matang serta memiliki konsep kedepannya. Contohnya, ketika sudah memutuskan untuk kuliah di suatu jurusan. Maka, pikirkan juga bagaimana kedepannya apakah akan menjadi jalan yang terbaik atau bukan.

8. Berpikir Komprehensif

Manusia dalam kehidupan sehari-hari juga harus mampu untuk berpikir secara komprehensif atau menyeluruh. Jangan hanya berpikir dalam jangka pendek saja dan tidak memikirkan untuk kedepannya. Apabila sudah membuat suatu keputusan, pikirkan dampak kedepannya. Baik itu dampak yang buruk maupun yang baik, pertimbangkan dahulu secara menyeluruh.

9. Bertindak Sistematis

Bagi manusia yang sudah hidup di peradaban yang maju seperti ini diharapkan dapat hidup dengan sistematis. Jadi, semuanya sudah tertata dalam waktu yang lama. Misal, mahasiswa akan mengikuti sebuah ujian. Maka, untuk mempersiapkannya bisa dimulai jauh sebelum ujian dilaksanakan. Supaya, hidup tidak menjadi tergesa-gesa serta lebih tertata tentunya.

10. Bertindak Bebas serta Bertanggung Jawab

Tentunya sebagai manusia bebas memilih apa saja dalam hidupnya, karena memang ada hak untuk memilih. Namun, dengan pilihannya tersebut harus diimbangi juga dengan tanggung jawab. Karena, apabila sudah memilih maka harus yakin dengan pilihannya tersebut. Jangan sampai meninggalkan pilihan tersebut dengan  tidak bertanggung jawab.