Kedudukan KKM pada Kurikulum Merdeka



   

byaLitza  ✍️

JUL 4, 2022

Masih adakah KKM pada Kurikulum Merdeka?

Dalam Kurikulum Merdeka tidak lagi menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebagai tolak ukur pencapaian hasil belajar.

Hal ini tentunya, membuat sebagian merasa kebingungan dalam merancang Kriteria dan Tolak Ukur Pencapaian Hasil Belajar Siswa.

Jika dalam Kurikulum Merdeka tidak lagi menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ;
lalu apa pengganti KKM dalam Kurikulum Merdeka ?

Pemilihan Kurikulum merdeka disesuaikan dengan karakteristik siswa, kekhasan, serta kesiapan tingkat satuan pendidikan.

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) tidak lagi digunakan karena sudah berganti menjadi Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP).

Kriteria ini dikembangkan saat pendidik merencanakan asesmen, yang dilakukan saat pendidik menyusun perencanaan pembelajaran, baik dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran ataupun modul ajar.

Kriteria ketercapaian ini juga menjadi salah satu pertimbangan dalam memilih dan membuat instrumen asesmen, karena belum tentu suatu asesmen sesuai dengan tujuan dan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran.

Kriteria ini merupakan penjelasan tentang kemampuan apa yang perlu ditunjukkan / didemonstrasikan peserta didik sebagai bukti bahwa ia telah mencapai Tujuan Pembelajaran.

Dengan demikian pendidik tidak disarankan untuk menggunakan angka mutlak ( misalnya, 75, 80, dsb ) sebagai kriteria. 

Yang paling disarankan adalah menggunakan Deskripsi, namun jika dibutuhkan, maka pendidik diperkenankan untuk menggunakan Interval Nilai (misal ; 70 - 85, 85 - 100, dsb ).

Pertanyaan tentang KKM atau Kriteria Ketuntasan Minimal pada Kurikulum Merdeka terletak pada Buku Saku Tanya Jawab Kurikulum Merdeka No. 101.