LITERASI
LITERASI BUKAN HANYA BACA DAN TULIS
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Literasi adalah Kemampuan menulis dan membaca.
Namun, makna literasi sebenarnya memiliki pemahaman yang lebih kompleks dan dinamis, tidak hanya dipahami sebagai kemampuan baca dan menulis.
Dalam bahasa Latin, istilah literasi disebut sebagai literatus, artinya adalah orang yang belajar.
Pengertian LITERASI
menurut beberapa ahli ;
Elizabeth Sulzby, seorang professor dari University of Michigan memaknai literasi adalah kemampuan berbahasa yang dimiliki oleh seseorang dalam berkomunikasi; membaca, berbicara, menyimak dan menulis.
Sementara dalam kamus online Merriam-Webster, dijelaskan bahwa literasi adalah kemampuan atau kualitas melek aksara dimana di dalamnya terdapat kemampuan membaca, menulis dan mengenali serta memahami ide-ide secara visual.
Beberapa institusi dunia juga memiliki pendefinisian mengenai pengertian literasi.
National Institute for Literacy, memberikan pemahaman bahwa literasi adalah kemampuan individu untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga, dan masyarakat. Pemahaman ini memposisikan literasi secara kontekstual lingkungan. Tidak hanya terbatas pada membaca dan menulis, tetapi juga merespon lingkungan.
UNESCO merupakan organisasi yang berada di bawah payung PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa). Organisasi internasional ini bergerak khusus menangani bidang pendidikan, sains, dan kebudayaan. UNESCO memberikan pengertian literasi adalah seperangkat keterampilan nyata, terutama keterampilan dalam membaca dan menulis yang terlepas dari konteks di mana keterampilan itu diperoleh, siapa yang memperoleh, dan bagaimana cara memperolehnya.
Sementara itu, Education Development Center (EDC) memahami literasi lebih dari sekedar kemampuan baca tulis. Literasi adalah kemampuan individu untuk menggunakan segenap potensi dan skill yang dimiliki dalam hidupnya. Sejalan dengan kemampuan tersebut, ketika seseorang dapat memaknai literasi, seseorang dapat membaca dunia.
JENIS-JENIS LITERASI
Literasi Dini. Kemampuan untuk menyimak, memahami bahasa lisan, dan berkominikasi melalui gambar dan tutur yang dibentuk oleh pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan sosialnya di rumah.
Literasi Dasar. Kemampuan untuk mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan menghitung (counting) berkaitan dengan kemampuan analisis untuk memperhitungkn (calculating), mempersepsikan informasi (perceiving), mengomunikasikan, serta menggambarkan informasi (drawing) berdasarkan pemahaman dan pengambilan kesimpulan pribadi.
Literasi Perpustakaan. Pemahaman cara membedakan bacaan fiksi dan nonfiksi, memanfaatkan koleksi referensi dan periodikal, memahami Dewey Decimal System sebagai klasifikasi pengetahuan yang memudahkan dalam menggunakan perpustakaan, memahami penggunaan katalog dan pengindeksan, hingga memiliki pengetahuan dalam memahami informasi ketika sedang menyelesaikan sebuah tulisan, penelitian, pekerjaan, atau mengatasi masalah.
Literasi Media. Kemampuan untuk mengetahui berbagai bentuk media yang berbeda, seperti media cetak, media elektronik (media radio, media televisi), media digital (media internet), dan memahami tujuan penggunaannya.
Literasi Teknologi. Kemampuan memahami kelengkapan yang mengikuti teknologi seperti peranti keras (hardware), peranti lunak (software), serta etika dan etiket dalam memanfaatkan teknologi.
Literasi Visual. Pemahaman tingkat lanjut antara literasi media dan literasi teknologi, dengan memanfaatkan materi visual dan audio-visual secara kritis dan bermartabat. Kemendikbud memperkenalkan enam komponen literasi dasar yang diadaptasi dari New Vision for Education: Fostering Social and Emotional Learning Through Technology (WEF, 2015) yaitu literasi bahasa dan sastra, numerasi, sains, ICT, finansial, budaya dan kewargaan.
Literasi Numerasi adalah Numeris kemampuan menggunakan berbagai macam angka dan simbol-simbol yang terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari, menganalisis informasi dan mampu mengolahnya ke dalam berbagai macam bentuk presentasi numerasi (grafik, tabel, bagan, dsb.), membangun interpretasi terhadap informasi angka dan simbol numerik lainnya.
Literasi ICT adalah kecakapan (life skills) yang tidak hanya melibatkan kemampuan penggunaan perangkat teknologi, informasi dan komunikasi semata, tetapi juga kemampuan bersosialisasi, kemampuan dalam pembelajaran, maupun memiliki sikap, berpikir kritis, kreatif, serta inspiratif sebagai kompetensi digital.
Literasi Finansial adalah kemampuan untuk memahami bagaimana uang berpengaruh di dunia (bagaimana seseorang mengatur untuk menghasilkan uang, mengelola uang, menginvestasikan uang dan menyumbangkan uang untuk menolong sesama). Rangkaian proses atau aktivitas untuk meningkatkan pengetahuan, keyakinan, dan keterampilan konsumen dan masyarakat agar mereka mampu mengelola keuangan dengan baik.
Literasi Budaya dan Kewargaan adalah kemampuan untuk memahami, menghargai dan berpartisipasi secara mahir dalam budaya. Kemampuan untuk berpartisipasi secara aktif dan menginisiasi perubahan dalam komunitas dan lingkungan sosial yang lebih besar.
Social Plugin